Harga : Rp 99.000
Penulis : Luluk HF
Penerbit : Coconut Books
Tanggal terbit : 14 Maret 2020
Bahasa : Indonesia
ISBN : 9786025508615
Cover : Soft
Berat : 0,48 kg
Lebar: 14,5 cm
panjang: 21 cm
Tebal : 496 Halaman
Sinopsis: Seorang gadis cantik bernama Natasha Kay Loovi atau kerap disapa Acha yang memperjuangkan cintanya terhadap seorang laki-laki berhati beku dan super dingin–bagaikan es–dengan kehidupannya yang serba monoton, bernama Iqbal. Mereka berdua adalah siswa yang sangat pintar di sekolah.
Bagi Acha, di kamus kehidupannya itu tidak ada kata ‘menyerah’, terutama untuk meluluhkan sikap dingin Iqbal dan dinding pertahanan hati Iqbal yang tidak pernah disinggahi oleh perempuan manapun. Segala penolakan dan sikap acuh tak acuh yang sering Iqbal lakukan, tidak akan membuat Acha mundur untuk mendapatkan hatinya.
Bagaimana Acha bisa menyukai laki-laki berhati beku seperti Iqbal?
Kisah itu berawal saat pertemuan tidak sengaja antara Acha dan Iqbal di sebuah camp Olimpiade yang mana ketika Acha melihat Iqbal untuk pertama kalinya, ia pun langsung terpesona akan sosok Iqbal. Saat itu, Acha tidak satu sekolah dengan Iqbal, malahan yang satu sekolah dengan Iqbal adalah Amanda, yakni teman baik masa kecil Acha.
Di salah satu kafe, Acha bertemu dengan Iqbal untuk yang kedua kalinya secara tidak sengaja. Di situ, tujuan utama Acha hanya satu, yaitu meminta nomor telepon Iqbal. Akan tetapi, hal itu pun tidaklah berhasil. Acha bertekad untuk pindah dari SMA Triabuna ke sekolah di mana Iqbal dan Amanda bersekolah, yaitu SMA Arwana.
Setelah itu, Acha kembali melanjutkan rencananya yang gagal, dengan nekatnya Acha menghalangi Iqbal sebelum masuk ke dalam kelas. Akan tetapi, lagi dan lagi hal itu tidak jua berhasil. Hal lain yang Acha lakukan adalah menyatakan perasaannya secara langsung kepada Iqbal, tetapi saat itu Iqbal menyangka bahwa gadis itu sedang sakit, bahkan tidak waras.
Hingga akhirnya, Acha mendapatkan nomor telepon Iqbal dari kedua sahabat Iqbal, yaitu Rian dan Glenn. Namun, hal itu tidaklah gratis sebab Acha membayarnya dengan sekotak pulpen dan 7 buah mistar atau penggaris.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Acha dan Iqbal adalah murid yang pandai. Acha dan Iqbal pun dikirim untuk menjadi perwakilan sekolah dalam Olimpiade Sains tingkat Nasional. Acha dan Iqbal tidaklah berdua, mereka juga satu tim dengan Juna yang mana nanti selama kurang lebih tiga bulan, mereka akan dibimbing oleh Pak Bambang.
Penulis : Luluk HF
Penerbit : Coconut Books
Tanggal terbit : 14 Maret 2020
Bahasa : Indonesia
ISBN : 9786025508615
Cover : Soft
Berat : 0,48 kg
Lebar: 14,5 cm
panjang: 21 cm
Tebal : 496 Halaman
Sinopsis: Seorang gadis cantik bernama Natasha Kay Loovi atau kerap disapa Acha yang memperjuangkan cintanya terhadap seorang laki-laki berhati beku dan super dingin–bagaikan es–dengan kehidupannya yang serba monoton, bernama Iqbal. Mereka berdua adalah siswa yang sangat pintar di sekolah.
Bagi Acha, di kamus kehidupannya itu tidak ada kata ‘menyerah’, terutama untuk meluluhkan sikap dingin Iqbal dan dinding pertahanan hati Iqbal yang tidak pernah disinggahi oleh perempuan manapun. Segala penolakan dan sikap acuh tak acuh yang sering Iqbal lakukan, tidak akan membuat Acha mundur untuk mendapatkan hatinya.
Bagaimana Acha bisa menyukai laki-laki berhati beku seperti Iqbal?
Kisah itu berawal saat pertemuan tidak sengaja antara Acha dan Iqbal di sebuah camp Olimpiade yang mana ketika Acha melihat Iqbal untuk pertama kalinya, ia pun langsung terpesona akan sosok Iqbal. Saat itu, Acha tidak satu sekolah dengan Iqbal, malahan yang satu sekolah dengan Iqbal adalah Amanda, yakni teman baik masa kecil Acha.
Di salah satu kafe, Acha bertemu dengan Iqbal untuk yang kedua kalinya secara tidak sengaja. Di situ, tujuan utama Acha hanya satu, yaitu meminta nomor telepon Iqbal. Akan tetapi, hal itu pun tidaklah berhasil. Acha bertekad untuk pindah dari SMA Triabuna ke sekolah di mana Iqbal dan Amanda bersekolah, yaitu SMA Arwana.
Setelah itu, Acha kembali melanjutkan rencananya yang gagal, dengan nekatnya Acha menghalangi Iqbal sebelum masuk ke dalam kelas. Akan tetapi, lagi dan lagi hal itu tidak jua berhasil. Hal lain yang Acha lakukan adalah menyatakan perasaannya secara langsung kepada Iqbal, tetapi saat itu Iqbal menyangka bahwa gadis itu sedang sakit, bahkan tidak waras.
Hingga akhirnya, Acha mendapatkan nomor telepon Iqbal dari kedua sahabat Iqbal, yaitu Rian dan Glenn. Namun, hal itu tidaklah gratis sebab Acha membayarnya dengan sekotak pulpen dan 7 buah mistar atau penggaris.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Acha dan Iqbal adalah murid yang pandai. Acha dan Iqbal pun dikirim untuk menjadi perwakilan sekolah dalam Olimpiade Sains tingkat Nasional. Acha dan Iqbal tidaklah berdua, mereka juga satu tim dengan Juna yang mana nanti selama kurang lebih tiga bulan, mereka akan dibimbing oleh Pak Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar